Sign Up and Get IDR 200,000 discount with minimum purchase IDR 1,500,000

Virgil Abloh: Ikon Streetwear Sepanjang Masa

Posted by Six6street 04/12/2021 0 Comment(s) News,Trends,

 

Virgil Abloh

(sumber: Harper's Bazaar)

 

Virgil Abloh: Ikon Streetwear Sepanjang Masa

 

Virgil Abloh lahir pada 30 September 1980 di Rockford, Illinois dari orang tua imigran Ghana. Ibunya adalah seorang penjahit dan ayahnya mengelola sebuah perusahaan cat. Virgil dibesarkan di Rockford dimana ia bersekolah di SMA Katolik Boylan, kemudian lulus pada tahun 1998. Ia lulus dari Universitas Wisconsin– Madison pada tahun 2002 dengan gelar Bachelor of Science di bidang teknik sipil. Ia menerima gelar Master Arsitektur di Institus Teknologi Illinois (IIT) pada tahun 2006. Ketika Virgil menempuh pendidikan di IIT, ada sebuah bangunan di kampus sedang dibangun dan dirancang oleh arsitek Rem Koolhaas yang memicu minatnya dalam bidang fashion. Saat belajar arsitektur, ia mendesain kaos dan menulis tentang mode dan desain untuk sebuah blog terkenal yaitu The Brilliance. Virgil pertama kali bertemu Kanye West saat mengerjakan desainnya di sebuah percetakan di Chicago.

 

Perkenalan dengan YE (Kanye West) & Awal Karir

 

YE (Kanye West) & Virgil Abloh

(sumber: Harper's Bazaar)

 

Setelah lulus dari universitas, ia magang di Fendi dalam kelas yang sama bersama penyanyi rap Kanye West pada tahun 2009. Keduannya ditempatkan di kantor perusahaan Roma, Italia dan memulai hubungan kolaboratif. Selama berkolaborasi dengan penyanyi rap dan desainer Kanye West, ia menarik perhatian CEO Louis Vuitton, Michael Burke melalui karyanya di Fendi. Kanye West menunjuk Virgil sebagai direktur kreatif di agensi kreatif miliknya, DONDA. Pada tahun 2011, Kanye West memintanya untuk menjadi direktur artistik untuk album Jay-Z/Kanye West berjudul Watch the Throne. 

Cover album Jay-Z/Kanye West berjudul Watch the Throne. 

(sumber: Wikipedia)

 

Virgil mendirikan rumah mode pertamanya dan juga merupakan bisnis keduanya pada tahun 2013. Setelah menutup perusahaan pertamanya, Pyrex Vision. Berbasis di Milan, Italia,  dengan merek streetwear kelas atas bernama Off-White. Perusahaan ini digambarkan oleh Abloh kepada investor dan kritikus mode sebagai "area abu-abu antara hitam dan putih sebagai warna Off-White". Merek yang dimiliki Virgil ini menunjukkan peningkatan minat secara luas untuk pakaiannya yang dimulai di Paris, kemudian berkembang ke Cina, Tokyo, Jepang, dan Amerika Serikat. 

Off-White memiliki ciri khas seperti penggunaan tanda kutip, resleting, huruf kapital dan pita barikade pada desainnya. Ia meluncurkan perusahaan lini pakaian wanita pada tahun 2014 dan menampilkan koleksinya di Paris Fashion Week. Lini pakaian miliknya dipilih sebagai finalis untuk LVMH Prize (penghargaan industri desain). Pada tahun 2017, ia diminta untuk merancang koleksi baru bersama dengan Nike dengan nama "The Ten" di mana ia merancang ulang berbagai sepatu terlaris perusahaan. Melalui perancangan ulang Virgil, ia menerapkan aturan yang dibuatnya sendiri yaitu hanya mengubah bagian sepatu sebesar 3% karena ia tertarik untuk tetap mempertahankan desain aslinya.

 

“The Ten” kolaborasi anatara Nike & Virgil Abloh. 

(sumber: Wikipedia)

 

Virgil juga bermitra dengan perusahaan furnitur Swedia IKEA untuk merancang furnitur apartemen dan rumah. Koleksinya akan diberi nama Markerad yang merupakan sebuah kata dari bahasa Swedia yang berarti "jelas-jelas; jernih; diucapkan" dan dijadwalkan untuk rilis pada tahun 2019. Virgil membayangkan koleksinya masuk dalam furnitur praktis yang menampilkan desain kontemporer.Virgil telah bekerja untuk memenuhi visinya dalam koleksi tersebut dengan membuat sketsa rancangan furnitur generik, sambil menambahkan estetikanya sendiri ke dalam desain benda-benda furnitur.

 

IKEA X Virgil Abloh. 

(sumber: GEARPATROL)

 

Virgil & Louis Vuitton

 

Pada tanggal 25 Maret 2018, Virgil ditunjuk sebagai direktur artistik pakaian siap pakai pria Louis Vuitton dan menjadikannya sebagai orang pertama keturunan Afrika yang memimpin lini pakaian pria merek tersebut serta salah satu dari sedikit perancang berkulit hitam yang memimpin rumah mode asal Prancis. Setelah menerima posisi itu, ia menyatakan, "Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menerima posisi ini. Saya menemukan warisan dan integritas kreatif dari rumah mode ini sebagai inspirasi utama dan akan mencari referensi keduanya sambil menciptakan kesejajarannya dengan zaman modern". Virgil menunjukkan koleksi pertamanya untuk Louis Vuitton di Men's Fashion Week 2018 di taman Palais-Royal di Paris. Rihanna adalah orang pertama yang memakai koleksinya sebelum pertunjukan. Playboi Carti, Steve Lacy, A $ AP Nast, Dev Hynes, dan Kid Cudi berjalan untuk peragaan busana tersebut. 

 

Momen emosional saat Virgil Abloh berjalan menuju mentor & sahabatnya, Kanye West, kiri, setelah pertunjukan.

(sumber: Swan Gallet/WWD/Rex/Shutterstock)

 

Sejak saat itu, Virgil memperoleh permintaan yang tinggi untuk desainnya. sebuah kolaborasi dengan Nike yaitu membuat pakaian khusus yang dirancang untuk dipakai Serena Williams sepanjang US Open 2018. Pada bulan Maret 2019, Virgil berkolaborasi dengan IKEA membuat furnitur untuk generasi milenial, mulai dari lemari, karpet, meja kopi, dan kursi. Virgil juga memasukkan unsur-unsur gaya yang berbeda seperti tanda kutip di sekitar kata-kata tertentu dan meletakkannya di berbagai gaya pakaian dan dalam hal ini diaplikasikan pada berbagai jenis furnitur. Salah satu barang paling populer Virgil adalah Tas Frakta. Berwarna krem dengan tulisan "SCULPTURE" dicetak di bagian samping. 

 

Tas Frakta dengan tulisan "SCULPTURE" dicetak di bagian samping menjadi salah satu barang paling populer Virgil.

(sumber: dornob.com)

 

Penghargaan dan kehormatan

Virgil menerima penghargaan besar pertamanya pada tahun 2011 dengan karya rancangan sampul depan untuk album Jay-Z/Kanye West tahun 2011 Watch the Throne dinominasikan untuk Grammy Award for Best Recording Package. Pada tahun 2015 Abloh for Off-White ℅ Virgil Abloh adalah salah satu finalis untuk LVMH Prize. Virgil adalah satu-satunya desainer Amerika yang dinominasikan untuk penghargaan tersebut. Kaos karya Virgil yaitu “War is Not Over!” yang terinspirasi Charlie Hebdo juga memuncaki koleksi wanita musim gugur 2015 dan merupakan daya tarik paling besar darinya. Ia menerima penghargaan Urban Luxe di British Fashion Awards 2017. Dia juga memenangkan International designer of the Year di penghargaan tahunan GQ pria pada tahun 2017. Berawal dari peran utamanya sebagai direktur kreatif untuk merek miliknya Off-White serta kolaborasi dengan Nike. Kolaborasi Abloh's Off-White Air Jordan "the Ten" memenangkan Shoe of the Year tahun 2017 dan mendapat persetujuan sebagai Accessory Designer of the Year. Virgil terdaftar sebagai salah satu dari 100 orang yang paling berpengaruh di dunia majalah Time pada tahun 2018 dan merupakan salah satu dari dua desainer yang masuk daftar tersebut. Dalam sebuah artikel untuk Time, seniman Jepang Takashi Murakami mengatakan bahwa ia terkesan dengan prestasi Virgil yang membawanya menjadi salah satu dari dua desainer dalam daftar tersebut. Pada tahun 2019, Virgil dinominasikan untuk Menswear Designer of the Year.


 

Tags/penandaan: Off-White Virgil Abloh Nike

Leave a Comment